Pendiam itu Kamu

Pendiam Itu Menarik
Google.com
       Menurutku, lelaki pendiam memang selalu tampak lebih menarik ketika tiba-tiba jadi cerewet. Sekedar mengutarakan ide-ide sok idealis atau berdiskusi ringan perihal hobi dan kegemaran satu sama lain, menjadi keniscayaan yang sulit bagi beberapa orang terlebih lelaki. Menurutku tak banyak dari mereka (lelaki) yang bisa dengan mudah membangun obrolan ketika bertemu seseorang terlebih lawan jenisnya (perempuan), tanpa ikatan resmi seperti kebanyakan orang menyebutnya ‘pacar’. Itu mengapa lelaki pendiam lebih tampak menarik ketika tiba-tiba jadi cerewet. Itu menurutku *(mencoba membuat versi lain yang kusengaja, karena sebenarnya aku suka bila mitra tuturku tak lebih jago (membangun suasana) ketimbang aku hehehe). 
     Berkaca pada salah seorang teman. Untuk temanku yang kusebut kau lelaki pendiam, kau mungkin cenderung kaku bergaya lugu. Entah apa yang membuatmu begitu menarik dari sudut pandangku—lelaki idealis berganre romantis—. Aku tak tau kau punya sisi ini atau tidak, namun gaya 'autismu' nampak lain dan membuatmu menjadi lebih real atau nyata. Aku suka apapun rupamu, terkadang abu-abu membuatmu jauh lebih real ketimbang warna biru muda atau merah jambu. Segala warna yang terrepresentasi pada senyum manis dibibirmu. Bahwa abu-abu tak melulu sendu, begitupun hitam tak melulu kelam. Dan kali ini, kusarankan untuk beberapa waktu, kau tidak menebar senyum itu disembarang tempat. Sebab manusia sepertiku akan mudah 'jatuh' tersungkur, terlebih pada senyum itu. 

Komentar

Postingan Populer