Kepastian yang Menjemukan


Dulu hingga sekarang, aku masih benci ketidakpastian. Kukira, manusia kebanyakan memang begitu, utamanya perempuan. Sebab ketidakpastian itu mencemaskan, kadang melelahkan, kadang membuat kita terburu-buru. Ketikdakpastian telah menjadi semacam kekhawatiran abadi yang membuat manusia begitu ketakutan, seolah tak punya tempat perlindungan.
Berjalan lurus kedepan dengan beberapa tanjakan ringan yang sudah kita hafal memang lebih menenangkan daripada menembus hutan, menyeberangi sungai, mendaki gunung, atau mengarungi apa saja yang menantang untuk diarungi sambil mengira-ngira apa yang akan terjadi. Meski sebenarnya kita tahu jalan yang biasa-biasa saja tak akan pernah mengantar kita ke puncak gunung untuk bisa menatap awan sambil menunduk. 
Kau pikir semua itu guyonan, sekarang aku yang berlatar "perempuan" sedang dekat dengan sesuatu yang penuh dengan ketidakpastian. Terlebih kata menunggu adalah teman baik dr ketidakpastian itu, walhasil hanya kata jalani dan nikmati yang akan membantuku keluar. dan ku harap kepastian yang ku tunggu membuatnya jenuh, hingga aku lupa bagaimana mengeja ketidakpastian.

Komentar

Postingan Populer